Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional, PT Jasa Raharja Sulawesi Tengah menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Anak Duta Informasi Keselamatan Lalu Lintas” yang berlangsung di Auditorium Madamba RRI Kota Palu, Sabtu (26/7). Kegiatan ini diikuti oleh lima sekolah yang berada di kawasan rawan kecelakaan lalu lintas, yakni SMPN Al-Azhar Mandiri Kota Palu, SMPN Model Madani Kota Palu, SMPN 6 Kota Palu, SMPN 2 Kota Palu, dan SMPN 1 Sigi.
Hadir dalam kegiatan tersebut sejumlah pejabat dan tokoh penting, antara lain Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Tengah, Sumarno, SE., Perwakilan Direktorat Lalu Lintas Polda Sulteng Kompol H. Abubakar Djafar, SH., MM., MH., Kepala RRI Kota Palu, Dra. Agustini, M.Sos., Ketua Himpunan Psikologi Sulawesi Tengah, Hendrijete Novalita Nuda, S.Psi., MM., serta jajaran guru pendamping dari masing-masing sekolah.
Kepala PT Jasa Raharja Sulawesi Tengah, Putu Agus Erick Sastra Wirawan, SE., MM., dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia sebagai bentuk kepedulian terhadap keselamatan generasi muda, khususnya pelajar.
“Tujuan kegiatan ini adalah membentuk karakter tertib berlalu lintas sejak dini. Karena faktanya, pelajar merupakan kelompok dengan angka kecelakaan lalu lintas yang cukup tinggi. Kami juga ingin menanamkan pentingnya nilai-nilai sosial seperti saling menghargai dan tidak melakukan perundungan. Oleh karena itu, kami hadirkan juga psikolog untuk membekali siswa dengan kesehatan mental yang baik,” jelas Erick.
Dalam sesi pemaparan materi, Kasubdit Keamanan dan Keselamatan Direktorat Lalu Lintas Polda Sulteng menekankan pentingnya kedisiplinan berlalu lintas. Ia mengingatkan para pelajar untuk selalu mematuhi rambu lalu lintas dan menggunakan helm.
“Helm bukan hanya sebagai pelindung kepala dari benturan, tapi juga melindungi mata dari debu dan serangga. Ini adalah langkah sederhana namun vital dalam menekan risiko kecelakaan,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Himpunan Psikologi Sulawesi Tengah, Hendrijete Novalita Nuda, mengajak seluruh peserta untuk menjaga etika dalam berkomunikasi dan menjauhi perilaku yang dapat menyakiti sesama.
“Pikirkan dulu sebelum berbicara. Kata-kata yang tidak dipikirkan bisa menyakiti hati orang lain. Sebarkan kebaikan, jangan biarkan ada teman yang dikucilkan. Mari saling merangkul dan menciptakan lingkungan yang sehat secara sosial dan emosional,” pesannya.
Kegiatan ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif dan foto bersama. Para siswa tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian acara, yang diharapkan mampu memberikan dampak positif dalam membentuk generasi muda yang sadar akan keselamatan dan nilai-nilai sosial.
إرسال تعليق