Amir Aminudin Rumuskan Program Strategis: “Morowali Trade Industry Watch” dan “Industri Hebat Morowali Award”

Morowali — Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kabupaten Morowali, Amir Aminudin, mengungkapkan sejumlah gagasan inovatif yang akan menjadi fokus pengembangan sektor industri dan perdagangan di daerah tersebut. Hal ini disampaikannya dalam sebuah wawancara yang beredar di media sosial TikTok.

Dalam pernyataannya, Amir menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di lingkup Dinas Perindag Morowali. Ia menilai bahwa penguatan SDM menjadi fondasi utama dalam menciptakan aparatur yang tangguh, kreatif, dan siap menghadapi tantangan zaman.

“Kita harus memberdayakan peningkatan kapasitas SDM kita, termasuk bagaimana mereka bisa mempunyai ilmu bernegosiasi. Harus ada pelatihannya, ada semacam workshopnya,” ujar Amir.

Selain itu, Amir memperkenalkan sebuah program inovatif yang diberi nama “Morowali Trade Industry Watch (MTIW)”, yang diharapkan menjadi langkah strategis dalam mewujudkan transparansi dan pengawasan sektor industri dan perdagangan.

“MTIW ini adalah aplikasi publik untuk melaporkan penyimpangan harga, produk ilegal, atau praktik curang di lapangan. Ini akan menjadi inovasi baru di Morowali kalau bisa dilaksanakan,” jelasnya.

Ia berharap program ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk DPRD, eksekutif, Bappenda, dan Dinas Keuangan, agar dapat segera direalisasikan dan menjadi salah satu terobosan unggulan daerah.

Tak hanya itu, Amir juga menggagas “Industri Hebat Morowali Award”, sebuah ajang penghargaan bagi pelaku industri berprestasi di Morowali. Program ini diharapkan dapat menjadi wadah apresiasi sekaligus motivasi bagi pelaku usaha lokal agar terus meningkatkan kualitas dan daya saing produk.

“Ke depan, kita perlu memberikan reward kepada pelaku-pelaku industri yang baik. Maka perlu disiapkan sarana dan wadahnya, agar kita tahu mana yang benar-benar punya potensi,” tambahnya.

Lebih jauh, Amir juga menyoroti pentingnya pembangunan pelabuhan daerah sebagai upaya meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) sekaligus membuka lapangan kerja baru.

“Bagaimana kalau daerah bikin pelabuhan sendiri, sehingga seluruh impor dan ekspor bisa melalui pelabuhan daerah? Kalau ini terwujud, tentu banyak lapangan pekerjaan yang terbuka,” katanya dengan optimis.

Ia menutup pernyataannya dengan harapan besar agar seluruh elemen pemerintah dan masyarakat Morowali dapat bersinergi untuk mewujudkan visi pembangunan industri yang mandiri, transparan, dan berdaya saing tinggi.

“Mudah-mudahan ini menjadi salah satu spirit kita semua untuk membangun Morowali yang lebih maju dan berdaya saing,” pungkasnya.

Post a Comment

To be published, comments must be reviewed by the administrator *

Lebih baru Lebih lama