Wali Kota Palu diwakili oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Palu, dr. Rochmat Jasin, menjadi salah satu narasumber dalam dialog interaktif Aksi Remaja Peduli HIV/AIDS Kota Palu yang digelar pada Sabtu (28/06/2025) di Auditorium Kantor Wali Kota Palu.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Forum Generasi Berencana (GenRe) Kota Palu bekerja sama dengan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Palu dalam rangka meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kepedulian remaja terhadap isu HIV/AIDS di Kota Palu.
Selain Kadis dr. Rochmat Jasin, hadir pula Ketua TP-PKK Kota Palu yang juga menjabat sebagai Bunda GenRe Kota Palu, Hj. Diah Puspita, S.A.P., M.A.P., serta perwakilan Duta GenRe Kota Palu sebagai narasumber dalam sesi dialog yang interaktif dan edukatif tersebut.
Dalam pemaparannya, Kadis Kesehatan menyampaikan bahwa jumlah kasus HIV di Kota Palu saat ini mencapai sekitar 1.815 kasus.
Angka tersebut merupakan data kumulatif dari tahun ke tahun, mengingat HIV adalah penyakit yang belum bisa disembuhkan sepenuhnya.
“Karena sekali orang terkena HIV, maka seumur hidup akan terus hidup dengan virus tersebut. Kecuali ia meninggal, baru datanya diperbarui,” ungkap Kadis dr. Rochmat.
Kadis juga menjelaskan langkah-langkah strategis yang dilakukan Pemerintah Kota Palu melalui Dinas Kesehatan untuk menekan penyebaran HIV/AIDS, yang dikenal dengan istilah STOP: Suluh, Temukan, Obati, dan Pertahankan.
Suluh, yakni melakukan penyuluhan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk para Duta GenRe dan elemen masyarakat lainnya.
Temukan, yakni upaya penemuan kasus melalui tes HIV secara aktif pada kelompok-kelompok berisiko.
“Semakin banyak dilakukan tes, maka akan semakin banyak kasus baru ditemukan. Ini penting untuk penanganan dini,” ujar Kadis.
Obati, yakni dengan menyediakan pengobatan secara gratis bagi orang yang terinfeksi HIV agar tidak berkembang menjadi AIDS.
Pertahankan, yakni mempertahankan semua upaya pencegahan mulai dari penyuluhan, testing, hingga pengobatan yang terus dilakukan secara berkelanjutan.
Sementara itu, Bunda GenRe Kota Palu, Hj. Diah Puspita, S.A.P., M.A.P., dalam kesempatan yang sama menekankan pentingnya memperkuat keimanan dan ketakwaan generasi muda sebagai benteng utama dalam mencegah perilaku berisiko.
“Iman dan taqwa adalah pondasi utama. Namun demikian, pendidikan seksual yang dulu dianggap tabu saat saya remaja, kini perlu kita ajarkan kepada anak-anak dengan cara yang tepat, karena ini bagian dari upaya pencegahan,” tegas Bunda Diah.
Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kepedulian dan keterlibatan aktif para remaja dalam mengkampanyekan isu-isu kesehatan reproduksi dan pencegahan HIV/AIDS di lingkungan mereka.
Tim Media Center Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik Kota Palu.
إرسال تعليق